Carut marut di berbagai aspek kehidupan bangsa yang terjadi di negara Indonesia tercinta, sampai saat ini tak kunjung berakhir. Berbagai cara dan upaya dari pemegang otoritas kekuasaan telah dilakukan, dengan membuat kebijakan-kebijakan yang mengarah kepada perbaikan, mengoptimalkan kinerja aparat hukum dan segala hal yang berkaitan dengan upaya memperbaiki kondsisi bangsa yang mengalami krisis multi dimensi.
Komitmen pemerintah untuk memberantas korupsi diwujudkan dengan mengoptimalkan lembaga-lembaga penyidik seperti KPK, BPK, KEJAKSAAN AGUNG, dan POLRI bahkan dibentuk TIMNAS TIPIKOR dalam upaya mengungkap dan menangkap para koruptor sampai pada tahap mengantarkan mereka ke pengadilan, bahkan diantara mereka saat ini sudah ada yang menikmati indahnya hotel prodeo, walaupun ganjaran yang diberikan tidak sebanding dengan kesengsaraan rakyat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.
Dibidang ekonomi, para pembuat kebijakan berupaya membuat regulasi yang memberi kemudahan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di negeri ini agar tercipta lapangan kerja bagi jutaan rakyat yang berstatus pengangguran. Kemudian ada juga kebijakan yang dibuat untuk membangkitkan para pengusaha kecil dan menengah dalam bentuk kemudahan memperoleh kredit dari perbankan, yang salah satunya melalui penjaminan kredit oleh dua lembaga keuangan milik negara sehingga pengusaha kecil yang tidak mempunyai agunan yang memadai tetap bisa memperoleh kredit untuk mengembangkan usahanya. Dan masih banyak kebijakan atau regulasi lain yang pada intinya bertujuan untuk memperbaiki keadaan bangsa ini.
Namun dalam kenyataannya, kebijakan yang sedemikian ideal dan terlihat begitu indah dan menjanjikan, secara umum sampai saat ini tidak menjadikan bangsa ini lebih baik dari sebelumnya. bahkan banyak oknum yang memanfaatkan kebijakan yang sebetulnya baik itu justru dijadikan alat untuk meraih keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang banyak. Contoh kecil saja yang paling nyata dan yang sering kita temui, ketika ada kebijakan baru untuk memperberat hukum denda bagi para pengguna jalan raya yang melanggar aturan lalulintas, justru dimanfaatkan betul oleh para oknum petugas polantas untuk menaikkan tarif damai tanpa proses hukum yang benar. Dan masih banyak segudang contoh lain yang mengindikasikan betapa kebijakan dan regulasi yang dibuat oleh pemegang otoritas tidak di implementasikan dengan baik di lapangan, Sehingga patutlah kita bercermin, betapa buramnya wajah bangsa ini.
KEHILANGAN INTEGRITAS
Kompetensi tanpa Integritas hanya akan memberikan mudharat daripada menfaat. Untuk itu saya meyakini dengan sepenuh hati bahwa INTEGRITAS merupakan keniscayaan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin meraih sukses sejati. Mari kita bangun Integritas diri, untuk kemudian kita tularkan kepada orang-orang yang ada di sekeliling kita . . !
Dengan Integritas yang tinggi, Semoga kita menjadi bangsa yang bermartabat .
Ridwan Fadil
Trainer IHSAN CHARACTER DEVELOPMENT PROGRAM
REKSA LEADERSHIP CENTRE
Jl. Jatinegara Timur No. 107 G, Jakarta Timur 13310
Tlp. 021- 850 3310 (hunting), Fax: 021 - 850 343
Email : ridwan.reksa@yahoo.co.id
www.reksa.net
HP: 081317212141
ORANGES 2016 LOGO
OC 2012
Gilwell Park
Kamis, 01 November 2007
BANGSA TANPA INTEGRITAS
Diposting oleh Bimox Scout di 22.43
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari Anda sangat berarti bagi saya